pengaruh humas pada lembaga pendidikan

pengaruh humas pada lembaga pendidikan

A.    Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Terutama di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat dan perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan terlahirnya generasi penerus bangsa yang mampu berfikir kritis dan yang lebih pintar sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal dituntut untuk menjadi pengemban amanat ilmu pengetahuan untuk menjawab.

  Menurut Suyanto pada masa mendatang pendidikan merupakan investasi manusia (human ivestment) penting harus dirancang dan dibiayai secara lebih memadai, agar sumber daya manusia Indonesia mampu tumbuh dan bersaing dengan bangsa lain dan dalam sebuah proses pembangunan  pendidikann harus merupakan upaya penting upaya sadar dari pemerintah, masyarakat, dam keluarga semua perlu dilakukan secara terus menerus tanpa henti, supaya para generasi mampu merespon  secara proaktif terhadap perkembangan jaman.

    Pada dasarnya lembaga pendidikan merupakan organisasi sosial yang memiliki publik internal dan eksternal. Lembaga pendidikan merupakan agen perubahan dan tempat untuk menyalurkan ilmu kepada generasi penerus bangsa. Di era globalisasi  masyarakat akan lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan. Maka lembaga pendidikan harus berupaya untuk menciptakan citra sebaik mungkin di hadapan masyarakat.
Namun pada masa sekarang semakin marak kasus yang terjadi pada lembaga pendidikan seperti fenomena geng pelajar di berbagai daerah dan sekolah yang melakukan kekerasan kolektif. Belum lagi kekerasan yang melibatkan guru dan siswa, termasuk kasus pelecehan seksual, rokok, narkoba dan miras yang pasang surut meramaikan peredaran berita di media massa. Kasus-kasus-kasus tersebut dapat menciptakan citra yang buruk pada lembaga pendidikan.

1.2.    Rumusan Masalah
1.    Apa peran humas dalam lembaga pendidikan?
2.    Apa fungsi humas dalam lembaga pendidikan?
3.    Apa saja strategi humas pada lembaga pendidikan?
1.3.Manfaat Penulisan
Pada penulisan ini  terdapat bebrapa manfaat, yaitu :
1.    Sebagai bahan kajian bagi pembaca agar mengetahui peran humas dalam lembaga pendidikan.
2.    Sebagai bekal wawasan dan pengetahuan penulis dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan belajar tentang penting peran humas dalam lembaga pendidikan.

BAB II
PERMASALAHAN
2.1. Pengertian humas atau public relations
Macam macam Humas
Kegiatan terbesar humas adalah menulis,editing,media relations,special event,berbicara,produksi,riset,programming dan konsultasi.Sedangkan penggunaan kegiatan yang menggunakan wakti terbesar adalah untuk koordinasi,perencanaan dan negosiasi
•    customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
•    Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
•    Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
•    Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
•    Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.
•    Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah
Menyalahgunakan kepercayaan, ini dapat berupa membocorkan rahasia, korupsi dll
•    Memberikaninformasi-informasiyang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dicek.
•    Mengadakan kerja sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-individu lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
Menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan sseorang atau orang akan kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respons terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Peranan Petugas Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo (manajemen) dapat diuraikan menjadi 3 peranan,yakni expert pereciber communication,problem solving process facilitator dan communicatoin facilitator dan juga peranan teknis .Sehingga bisa dijelaskan lebih jauh terdapat 4 peranan yakni :
expert pereciber communication
Petugas PR DIANGGAP SEBAGAI ORANG AYNG AHLI.Dia menasehati pimpinan perudahaan/organisasi.Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis.Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitayor atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidanh humas
2.2.              Peran Humas Pada Lembaga Pendidikan
       Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas.
      Humas dalam sebuah lembaga pendidikan berperan untuk memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan mengelola hubungan yang baik dengan publik internal seperti antar karyawan karena hubungan yang baik dalam publik internal sangat dibutuhkan untuk membangun dan menjaga lembaga pendidikan itu sendiri. Selain dengan publik internal, humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan menjaga hubungan yang baik dengan publik eksternal yati dengan masyarakat. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat humas harus mampu menjaga hubungan baik tersebut. Humas juga harus mampu mendengar keinginan dan opini masyarakat.
2.3. Srategi Kegiatan Humas di Lembaga pendidikan
Strategi-strategi humas pada lembaga pendidikan adalah :
1.    Menentukan tujuan apa yang ingin dicpai oleh pihak yang terlibat dalam manajemen lembaga pendidikan.
2.    Humas harus menetukan strategi apa yang akan digunakan untuk melaksanakan program perencanaan tersebut.
3.    Humas juga harus menetukan program kerja yang akan digunakan dan dilaksanakan sesuai dengan langkah=langkah yang telah direncakan atau dijadwalkan.
4.    Dan yang terkhir humas harus menetukan anggaran dana yang telah dipersiapkan serta daya pendukung yang bersifat khusus.
Fungsi Humas Pada Lembaga Pendidikan
        Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga pendidikan antara lain :
1.    Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
2.    Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untyk proses mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan atau mempromosikan lembaga pendidikan.
3.    Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image positif pada lembaga pendidikannaya.  Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
2.4
KESIMPULAN
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi
Berdasarkan definisi dan pengertian humas (hubungan masyarakat) dari pendapat para ahli, dapat saya simpulkan bahwa humas (hubungan masyarakat) adalah suatu usaha yang mempunyai tujuan untuk menciptakan sikap pengertian, saling percaya, sikap toleransi sesama masyarakat, sikap kerja sama dari sekelompok orang, dan juga untuk menghindari kesalahpahaman sekaligus membantu citra positif lembaga.
Pada lembaga pendidikan publik relations atau humas juga sangat dibutuhkan. Apalagi pada era global yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek kehidupan masyarakat. Humas berperan penting untuk membangun image positif terhadap lembaga pendidikan  baik dalam era global maupun dalam era etonomi pendidikan. Selain itu humas juga harus mampu menciptakan dak menjaga hubungan yang harmonis baik secara internal maupun eksternal dalam lembaga pendidikan, serta humas juga harus mampu menegelola informasi kepada publik terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada era global.  Mengingat pentinganya keberadaan humas pada lembaga pendidikan, maka lembaga pendidikan juga harus mulai mengfungsikan kembali peran humas yang sudah tidak dianggap penting bagi sebagian lembaga pendidikan yang ada. Peran humas dalam sekolah tidak hanya menjadi alat dalam menyeleseikan masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun image yang baik, sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada lembaga pendidikan dan masyarakat dapat memberi kepercayaan pada lembaga tersebut.









Manajemen Kampanye



Manajemen Kampanye:
Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan Kampanye Komunikasi 
 Praktek manajemen dalam kegiatan kampanye sebenarnya bukanlah hal baru. Aktivitaskampanye selalu meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hanya sajadewasa ini setelah ilmuwan dan praktisi komunikasi memiliki perhatian yang besar padakajian kampanye, tahapan tersebut dibakukan dengan istilah manajemen kampanye.

Sehingga, manajemen kampanye didefinisikan sebagai proses pengelolaan kegiatankampanye secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang adaguna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan dimasukkannya unsur manajerial dalampengelolaan kampanye, diharapkan peluang keberhasilan pencapaian tujuan kampanyemenjadi lebih besar. Venus dalam bukunya
 
Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis danPraktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi 
, menyebutkan bahwa manajemenkampanye dapat dibedakan dalam tiga tahap:
1.Perencanaan Kampanye.
Supaya kampanye berhasil mencapai tujuan yangdiinginkan, maka perencanaan merupakan sebuah keharusan. Gregory dan Simmonsmengungkapkan lima alasan mengapa perencanaan harus dilakukan dalam sebuahkampanye, yaitu: memfokuskan usaha, mengembangkan sudut pandang berjangkawaktu panjang, meminimalisasi kegagalan, mengurangi konflik, dan memperlancarkerja sama dengan pihak lain. Perencanaan meliputi aspek: apa yang ingin dicapai,siapa yang akan menjadi sasaran, pesan apa yang ingin disampaikan, bagaimanamenyampaikannya, dan bagaimana mengevaluasinya.
2.Pelaksanaan Kampanye.
Pelaksanaan kampanye merupakan penerapan konstruksirancangan program yang telah dipersiapkan sebelumnya pada tahapan perencanaan.Karena itu, pelaksanaan harus konsisten berpedoman kepada rancangan yang adatanpa mengabaikan penyesuaian yang perlu dilakukan sesuai dengan keadaan yangdihadapi di lapangan. Beberapa hal yang harus dilakukan pada tahapan pelaksanaankampanye adalah: merealisasikan unsur-unsur kampanye, menguji coba perencanaankampanye, memantau pelaksanaan, dan membuat laporan kemajuan.
3.Evaluasi Kampanye.
Evaluasi kampanye dapat diartikan sebagai upaya sistematisuntuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pencapaiantujuan kampanye. Definisi tersebut menunjukkan adanya dua aspek pokok yang perludiperhatikan dalam melakukan evaluasi, yaitu: bagaimana kampanye dilaksanakandan apa hasil yang dicapai dari pelaksanaan tersebut.Sebagaimana telah dibahas di atas, kampanye politik merupakan salah satu jenis kampanyekomunikasi yang bertujuan untuk mendapatkan kedudukan politik melalui pemilihan umum.Dalam kajian komunikasi politik, kampanye politik merupakan salah satu bentuk proseskomunikasi politik.Sanders dan Kaid mendefinisikan komunikasi politik sebagai penyampaian pesan politik yangsecara sengaja dilakukan komunikator kepada komunikan dengan tujuan membuatkomunikan beperilaku tertentu. Sedangkan Harol D. Lasswell, seorang ahli politik yangmenaruh minat besar pada ilmu komunikasi, mengatakan bahwa cara yang baik untukmenjelaskan komunikasi politik ialah menjawab pertanyaan


Who Say What in Which Channel to Whom With What Effect? 
Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi politik meliputi lima komponensebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu. Komponen-komponen komunikasi politiktersebut sama halnya dengan komponen-komponen kampanye politik, yaitu:


1.Komunikator (communicator, source, sender ).
2.  Pesan (message).
3.  Media/saluran (channel, media).
4.  Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient ).
5.  Efek (effect, impact, influence).Menurut Lasswell, kelima unsur tersebut merupakan komponen mutlak dalam proseskomunikasi, begitu pula dalam proses komunikasi politik. Adapun komponen atau unsurkampanye politik sama dengan yang ada dalam proses komunikasi politik dapat diuraikansebagai berikut:

1.Komunikator/Pelaku Kampanye (Communicator, Source, Sender ).Secara umumsiapapun yang terlibat dalam menggagas, merancang, mengorganisasikan, danmenyampaikan pesan dalam sebuah kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelakukampanye. Pelaku kampanye adalah sebagai sumber pesan atau penyampai pesanyang secara operasional langsung berkomunikasi dengan khalayak.
2.Pesan Kampanye (Message).Kampanye pada dasarnya adalah penyampaian pesan-pesan dari pengirim kepada khalayak. Pesan merupakan informasi yang ingindisampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan simbol, baikverbal maupun nonverbal, yang diharapkan dapat memancing respons khalayak.Menurut Applbaum dan Anatol kegiatan kampanye mengandalkan pesan-pesansimbolis. Melalui simbol-simbol, pesan-pesan kampanye dirancang secara sistematisagar dapat memunculkan respons tertentu dalam pikiran khalayak. Agar reponstersebut muncul maka prasyarat yang harus dipenuhi adalah adanya kesamaanpengertian tentang simbol-simbol yang digunakan di antara pelaku dan penerima.
3.Media/Saluran Kampanye (Channel, Media)
Menurut Schramm saluran kampanyeadalah sebagai perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan sampai kepadapenerima. Sementara Klingemann dan Rommele mengartikan saluran kampanyesebagai segala bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepadakhalayak.

4. Komunikan/Khalayak Sasaran Kampanye
(Communicant, Communicatee, Receiver,Recipient ).Menurut McQuail dan Windahl khalayak sasaran sebagai sejumlah besarorang yang pengetahuan, sikap, dan perilakunya akan diubah melalui kegiatankampanye.
5. Efek Kampanye
(Effect, Impact, Influence).Efek kampanye adalah sesuatu yangdiharapkan (dampak) dari proses kampanye yang dilakukan dengan perubahan sikap.Kampanye di kalangan politisi selama ini kerap diidentikkan sebagai kebutuhan dan proses jangka pendek menjelang pemilu ( short term campaign ). Padahal sesungguhnya kampanye juga harus dipahami sebagai proses jangka panjang untuk menciptakan Image dankepercayaan pemilih, sehingga mereka mau dengan sadar dan sukarela memberikansuaranya dalam pemilu (long term campaign). Kampanye jangka pendek yang mengarah padaaktivitas menjelang pemilu (kampanye pemilu) berbeda dengan kampanye jangka panjangyang mengarah pada upaya membangun image
dan kepercayaan publik secara luas(kampanye politik).
 
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan antara kampanye pemilu dengan kampanye politikdapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Aspek Perbedaan  Kampanye  Pemilu Kampanye Politik  Jangka dan bataswaktuPeriodik dan tertentu Jangka panjang dan terusmenerusTujuan Menggiring pemilih kebilik suara Image politikStrategi Mobilisasi dan berburupendukung ( pushmarketing )Membangun danmembentuk reputasipolitik ( pull marketing) Komunikasi politik Satu arah, penekananpada janji dan harapanbila menang pemiluInteraksi dan mencaripemahaman serta solusiterhadap permasalahanyang dihadapi 

masyarakatSifat hubunganantara kandidat ataupartai denganpemilihPragmatis/ transaksional RelasionalProduk politik Janji dan harapan politik,figure kandidat, programkerjaPengungkapan masalahdan solusi, ideologi dansistem nilai yangmelandasi tujuan partaiSifat program kerja Market oriented  danberubah-ubah dari satupemilu ke pemiluberikutnyaKonsisten dengan sistemnilai partaiRetensi memorikolektif Cenderung mudah hilang Tidak mudah hilang dalamingatan kolektif (membangun image )Sifat kampanye Jelas, terukur, dapatdirasakan langsungaktivitas fisiknyaBersifat laten, kritis, danmenarik simpatimasyarakatSumber: dikutip dari Firmanzah, hlm.273Melihat perbedaan karakteristik dari kampanye pemilu dan kampanye politik di atas, bisadisimpukan bahwa keduanya memiliki peran yang penting dan saling mendukung dalamkeberhasilan

 memperoleh suara dan kelangsungan hidup partai politik. Namun yang selamaini banyak diaplikasikan oleh hampir semua partai politik maupun kandidat terfokus padakampanye pemilu. Padahal kampanye pemilu yang berjangka pendek justru membutuhkanbiaya yang jauh lebih besar dan dengan semakin cerdasnya pemilih, bukan tidak mungkinbiaya yang sangat besar tersebut tidak sepadan dengan perolehan suara yang diharapkanoleh partai atau kandidat.
Sumber: Diktat Pemasaran Politik, Dian Eka Rahmawati, S. IP, M. Si


JURNALISTIK ONLINE LEBIH MENANTANG

junalistk online ,adalah kegiatan jurnalisme yang menggunakan new media di dunia kejurnalistikan, maka ini adalah tekhnologi teranyar kanya ini bisa digolongkan dalam new media,
 kegiatan ini adalah PR bagi para jurnalis karena kegiatan  ini harus dimiuliki oleh seorang jurnalis masa kini 
A.  Audience Control. Audience atau pemirsa akan lebih mudah dapat mencari berita yang ia inginkan.

B.  Nonlienarity. Jurnalistik online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audiencetidak harus membaca secara berurutan untuk memahami

C.  Storage and retrieval. Jurnalistik online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience

D.  Unlimited Space. Jurnalistik online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

E.  Immediacy. Jurnalistik online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience

F.  Multimedia Capability. Dengan kemampuan redaksi menggunakan semaksimal dengan penyediaan yang ada teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya agar terjadi komunikasi 2 arah

G. Interactivity. Ialah salah satu kekegiatan peningkatan online 

ilmu komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.


B.PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
Apa itu istilah komunikasi?


Halaman 1
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikator pesankomunikan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media terrtentu untuk menghasilkan
efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.

Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
(Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi)
6. Menurut Dosen: Ade Chandra, S.Sos. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan darikomunikator kepada komunikan melalui media terrtentu untuk
menghasilkan efek /tujuan dengan mengharapkan feedback
atau umpan balik. Itu semua pendapat pendapat orang terkemuka jadi kesimpulan dalam semua pendapat itu komunikasi adalah penyampaian dari satu ke tempat yang lain hingga dapat di pahami.





Halaman 2
C. Komponen-komponen komunikasi
a. Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source
Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat
berupa
perorangan , jika dalam komunikasi individual atau
antar perorangan, atau seorang dengan beberapa
orang
Suatu lembaga atau organisasi, atau orang yang
dilembagakan (komunikasi dengan media massa)

b. Pesan/Message
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang
dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proses komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal
maupun non verbal., baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui media massa misalnya)
Pesan dapat berupa:
pesan verbal, misalnya: bahasa/kata-kata lisan atau
tertulis
pesan non verbal, misalnya: isyarat, gambar, warna
pesan paralinguistik, misalnya: kualitas suara, tekanan
suara(tinggi rendah nada bicara), kecepatan suara,
vokalisasi

c. Saluran/Media/Channel
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang
disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh
komunikan.
Misalnya: media massa (surat kabar, majalah, televisi,
radio dll.) telepon, surat,




Halaman 3
d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver
Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bisa
terdiri dari seseorang atau beberapa orang atau suatu
lembaga/organisasi

e. Tujuan/Destination/Efect
Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi,
merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam proses
komunikasi

f. Umpan Balik/Feedback
Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan
apabila tersampaikan atau disampaikan kepada
komunikator

g. Gangguan/Noise
Gangguan tak terncana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat pesan yang diterima komunikan
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan.
Misalnya: perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat
terbang yang melintas rendah di atas kelas
D. TUJUAN KOMUNIKASI
 menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
                                                                       


Halaman 4
2. Mempengaruhi perilaku seseorang  
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
E. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
Gangguan
Gangguan
Balikan
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas






Halaman 5
  • Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
  • Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama
 
© 2009 JURNALIS AREA | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan